UPACARA MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN KE 77 TAHUN 2022
PURWOJATI-Kamis, 10 November 2022 Telah dilaksanakan kegiatan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke 77 dengan mengusung tema “PAHLAWANKU TELADANKU”. Kegiatan Upacara Peringatan Hari Pahlawan dilaksanakan di Halaman Kecamatan Purwojati.
Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Tingkat Kecamatan Purwojati diikuti oleh Forkompimcam, ASN, TNI, Polri, Kades, Perangkat Desa, Siswa SMK/MA dan Ormas di Kecamatan Purwojati. Sebagai Inspektur Upacara pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan adalah Camat Purwojati, Dian Budiarto, S.STP. Kegiatan Upacara berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.
Teladan dari para pahlawan bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat kita di Peringatan Hari Pahlawan tahun ini, dengan semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, Peringatan Hari Pahlawan tahun 2022 Diharapkan dapat terus memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu dan membantu sesama tanpa memandang sekat. Janganlah kita mau untuk dipecah belah, ingatlah seloka Bhinneka Tunggal Ika.
Jadikan momentum peringatan hari Pahlawan tahun 2022 untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain. Mengisi kemerdekaan dengan menjadi pahlawan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan seterusnya. Pahlawan akan menjadi teladan bagi kita mengarungi masa-masa penuh tantangan, teladan bagi kita menata masa depan dan menjadi pemenang.
Vidio Peringatan Hari Pahlawan ke 77 dapat dilihat di Youtube Kecamatan Purwojati :
VIDIO PERINGATAN HARI PAHLAWAN
SELAMAT HARI PAHLAWAN KE- 77 TAHUN 2022
Pesan Perjuangan Pahlawan Nasional :
- Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis :
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang”
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, Ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).
- Pesan Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara :
“Ing Madya Mangun Karso (Di tengah memberi semangat) Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia Pendidikan)
- Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo:
“Hari Kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!)
- Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien :
“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan”
- Pesan Pahlawan Nasional Gubernur Suryo :
“Berulang-ulang telah kita katakana, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah Kembali”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)
- Pesan Pahlawan Nasional R.A. Kartini :
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”
- Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman :
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met Of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, Ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota dirawat sakitnya).
- Pesan Pahlawan Nasionel Prof. Moh. Yamin, SH :
“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangs akita sendiri”
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris)
- Pesan Pahlawan Nasional Pattimura :
“Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit”
(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817)
- Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang :
“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya”.
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/ rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah)
- Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif:
“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita Bersama”
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR Seluruh Sumatera)
- Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai :
“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai”
(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)
- Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi:
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi”
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang)
- Pesan Pahlawan Nasional Ir. Soekarno:
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Pidato HUT Proklamasi 1963)
- Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta :
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal Namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulai di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesame saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi”
- Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare :
“jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonnisme Belanda dan Kembali bergabung dengan NKRI)
- Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo :
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga”
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)